LAPORAN KONSELING INDIVIDU
A. IDENTITAS KONSELI
Nama : Syaifur Rahman
Umur : 24 tahun
Alamat : Desa Singkil Kec. Balen Kab.
Bojonegoro
Jenis Kelamin : Laki laki
B. DESKRIPSI MASALAH
Konseli adalah seorang pria yang sangat energic, dia kuliah
di STAI ATTANWIR Talun Sumberejo.
Di dalam pelaksanaan kegiatan permata kuliahan di kampus,
Konseli mengalami permasalahan kesulitan mengatur jadwal antara bekerja dan
kuliah.
C. ANALISIS MASALAH
Dari hasil wawancara antara konselor dengan klien maka
konselor dapat menganalisis permasalahan yang dialami oleh klien adalah klien
mengalami permasalahan kesulitan mengatur jadwal antara bekerja dan kuliah.
D. RENCANA LAYANAN YANG AKAN DIBERIKAN
Dari hasil wawancara antara konselor dengan konseli maka
rencana layanan yang akan konselor berikan untuk membantu konseli mengentaskan
permasalahan yang dialaminya adalah dengan Layanan Konseling Individual.
E. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Waku Pelaksanaan Layanan
Hari : Minggu
Tanggal : 8 april 2012
Jam : 13.30 – 14.15 WIB
Tempat : Ruang BK
2. Proses Layanan
a. Tahap Penghantaran
Dalam memulai hubungan awal antara konselor dengan klien,
konselor berupaya menghantarkan klien untuk bisa memiliki rasa aman dan nyaman.
dalam hubungan awal ini konselor dan klien mempunyai pemahaman dan persepsi
yang sama dalam pencapaian tujuan pelaksanaan proses konseling antara konselor
dengan klien dalam rangka nantinya konseli dapat mengentaskan masalah yang
dihadapinya secara mandiri.
b. Tahap Penjajagan
Setelah berhasil pada tahap pengantaran ini dan terbinanya
hubungan awal antara konselor dengan konseli dalam pelaksanaan konseling yang
ditandai klien telah memiliki persepsi yang sama dengan konselor dalam
melaksanakan konseling. Selanjutnya konselor menjelajahi permasalahan yang dialami
klien. Dari penjajakan terhadap permasalahan yang dialami klien informasi yang
diperoleh konselor adalah klien memiliki permasalahan mengalami kesulitan
mengatur jadwal antara bekerja dan kuliah. permasalahannya adalah Rohman kurang
bisa mengatur jadwal antara kuliah dan bekerja . Sehingga konseli kuang bisa memahami
materi yang diberikan dosen karna sudah ketinggalan jauh.Hal ini membuat
konseli tidak nyaman dan menjadi resah. Konseli mencoba belajar sendiri di
rumah ketika konseli mau tidur, yaitu sekitar jam 10 malam.
c. Tahap Penafsiran
Dari hasil penjelajahan terhadap masalah yang dialami oleh
klien maka konselor dapat menafsirkan bahwa :
- Konseli mengalami masalah dalam pembagian waktu
- Konseli tidak bisa belajar secara efektif
d. Tahap Pembinaan
Setelah berhasil dalam tahap penjajagan ini dan diperoleh
informasi maka tahap selanjutnya dilaksanankan tahap pembinaan. Dalam tahap
pembinaan ini usaha yang dilakukan konselor dalam membantu klien mengambil
keputusan untuk mengentaskan permasalahan yang dialaminya adalah dengan
memberikan informasi serta motivasi belajar kepada konseli untuk jangan putus
asa dalam belajar meski banyak ketinggalan mata kuliah.Kemudian membantu
konseli untuk bisa membagi waktu untuk bekerja dan belajar, sehingga waktu belajar
konseli lebih banyak.
Dalam pengentasan permasalahan ini konselor juga memberikan
pemahaman serta motivasi dalam belajar konseli, agar klien percaya diri dan
yakin melaksanakan kegiatan belajar yang akan dilakukan untuk mengentaskan
permasalahan yang dialaminya secara serius sehingga bisa cepat memahami mata
kuliah dan dapat mengerjakan tugas-tugas diberikan Dosen.
e. Tahap Penilaian
Dari proses konseling yang dilakukan maka dapat dilihat
bahwa permasalahan yang dialami klien sudah mulai berkurang, dan tampaknya
dinamika dalam diri klien sudah mulai hidup kembali yang ditandai dengan
semangat dan senyuman serta mimik wajah klien
F. PENILAIAN HASIL LAYANAN
Dari tahap-tahap konseling yang telah dilaksanakan maka
untuk mencapai tujuan proses konseling maka perlu dilaksanakan penilaian untuk
melihat bagaimana perkembangan klien dalam melaksanakan konseling maupun
setelah melaksanakan proses konseling, adapun penilaian hasil dari konseling
tersebut adalah:
1. Klien memperoleh pemahaman baru terkait tentang keadaan
dirinya dan permasalahan yang dialaminya.
2. Klien merasa masalah yang dialaminya berkurang dan
dinamika dalam diri klien kembali hidup ditandai dengan semangat dan senyuman
serta mimik wajah klien
3. Klien mempunyai rencana dan komitmen kegiatan yang akan
dilaksanakannya dalam mengentaskan masalah yang dihadapinya.
G. TINDAK LANJUT
Untuk mengetahui perkembangan layanan yang diberikan kepada
klien diperlukannya tindak lanjut, untuk mengetahui perkembangan masalah klien
dan menetapkan tindak lanjut yang akan diberikan apakah konseling akan
dihentikan, dilanjutkan dengan layanan konseling yang lain ataupun di alih
tangankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar