Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling Islam
1. Fungsi bimbingan dan konseling Islam
Fungsi
bimbingan dan konseling Islam ditinjau dari kegunaan atau manfaat,
ataupun keuntungan-keuntungan apa yang diperoleh melalui pelayanan
tersebut. Fungsi-fungsi bimbingan dan konseling Islam dikelompokkan
menjadi empat :
1) Fungsi preventif : yakni membantu individu menjaga atau mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.
2) Fungsi kuratif atau korektif : yakni membantu individu memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau dialaminya.
3) Fungsi
preservatif : yakni membantu individu menjaga agar situasi dan kondisi
yang semula tidak baik (mengandung masalah) yang telah menjadi baik
(terpecahkan) itu kembali menjadi tidak baik (menimbulkan masalah
kembali.
4) Fungsi
developmental atau pengembangan ; yakni membantu individu memelihara
dan mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar tetap baik
atau menjadi lebih baik, sehingga tidak memungkinkannya menjadi sebab
munculnya masalah baginya.
2. Tujuan bimbingan dan konseling Islam
Tujuan
umum bimbingan dan konseling Islami secara implisit sudah ada dalam
batasan atau definisi bimbingan dan konseling Islam, yakni yang ingin
dicapai dengan bimbingan dan konseling ialah mewujudkan individu menjadi
manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat.
Tujuan bimbingan dan konseling Islam yang dikemukakan oleh M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky adalah sebagai berikut :
1) Untuk
menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan, dan kebersihan jiwa
dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak, dan damai (muthmainnah), bersikap lapang dada (radhiyah), dan mendapatkan pencerahan taufik hidayah Tuhannya (mardhiyah)
2) Untuk
menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, dan kesopanan tingkah laku
yang dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri, lingkungan
keluarga, lingkungan kerja maupun lingkungan sosial, dan alam
sekitaranya.
3) Untuk
menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga muncul dan
berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong-menolong, dan rasa
kasih sayang.
4) Untuk
menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga muncul
dan berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada Tuhannya,
ketulusan mematuhi segala perintah-Nya serta ketabahan menerima
ujian-Nya.
Sedangkan
tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan umum
tersebut yang dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang
dialami oleh individu yang bersangkutan sesuai kompleksitas permasalah
itu.
Dengan
demikian tujuan bimbingan dan konseling Islam dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum seperti yang
tersirat dalam definisi bimbingan dan konseling sedangkan tujuan secara
khusus merupakan penjabaran dari tujuan umum yang berkaitan dengan
permasalahan yang berhubungan langsung dengan masalah yang dihadapi
individu.
Salah
satu tujuan dari bimbingan dan konseling Islam adalah mengarahkan
kepada individu untuk mempunyai mental atau jiwa yang sehat. Untuk
mencapai tujuan bimbingan dan konseling Islam, maka dibutuhkan sebuah
langkah operasional untuk mengarahkan individu untuk mempunyai mental
atau jiwa yang sehat.
Salah
satu tokoh dalam Islam yang membahas tentang problematika jiwa adalah
Al-Ghazali. Ia secara terperinci telah menjelaskan tentang jiwa dan
bagaimana mengobati problematika yang berkaitan dengan jiwa. Kedua
masalah tersebut dibahas dalam bab keajaiban hati dan riyâdhah al-nafs.
Di dalam kajian tersebut Al-Ghazali tidak hanya menjelaskan tentang
perilaku manusia, tetapi juga memberikan terapi penanggulangan
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan perilaku manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar